Rabu, 29/05/2013
BANDUNG, (PRLM).- Saluran Tarum Barat sepanjang 52 kilometer akan direhabilitasi dengan menggunakan dana pinjaman dari Asian Development Bank (ADB). Namun, rehabilitasi baru akan dimulai setelah kurang lebih 1.300 kepala keluarga (KK) yang menempati bantaran sungai direlokasi lebih dulu.
Meski hunian 1.300 KK itu adalah tanpa izin karena didirikan di atas lahan negara yang merupakan bantaran sungai, mereka akan diberikan bantuan sosial untuk bisa pindah dan melakukan kegiatan ekonomi di tempat lain. Pencairan bantuan akan diberikan setelah Gubernur Jawa Barat mengeluarkan surat keputusan (SK) yang menjadi payung hukum.
Hal itu terungkap dalam rapat pembahasan rehabilitasi Tarum Barat di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Jl. Ir. H. Djuanda Kota Bandung, Selasa (28/5/13). Rapat itu melibatkan di antaranya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bappeda Jabar, Biro Hukum Pemprov Jabar, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Menurut Kepala BBWS Citarum Adang Saf Ahmad, relokasi itu akan diutamakan pada dua ruas Saluran Tarum Barat yaitu dari Curug di bendungan Jatiluhur-Cibeet dan Cibeet-Bekasi.”Kita masih punya waktu 16 bulan. Dalam kurun waktu itu, harus sudah selesai baik konstruksi maupun relokasi. Kalau relokasi belum (dilaksanakan), belum bisa dilakukan konstruksinya,” tutur Adang.
Ia menyatakan, pemerintah pusat pun sudah menyediakan Rp 16 miliar untuk relokasi tersebut yang ditargetkan selesai dalam tiga bulan setelah SK Gubernur Jabar dikeluarkan. Saluran Tarum Barat itu sendiri memiliki tiga ruas, yaitu Curug-Cibeet (18km), Cibeet-Bekasi (18km), dan Bekasi-Cawang (16km).
Ditambahkannya, ruas Cibeet-Bekasi akan menjadi bagian pertama yang direhabilitasi yang meliputi pengerukan dan konstruksi dinding saluran supaya tidak longsor. Rehabilitasi itu akan menggunakan 20 persen dari total projek senilai Rp152 miliar.
Rehabilitasi Saluran Tarum Barat itu, kata dia, dilakukan untuk mengoptimalisasi lagi kemampuan saluran itu dalam mengalirkan air baku. Saat ini, akibat pendangkalan, kapasitasnya hanya mencapai 16 m3/detik. Dengan rehabilitasi, saluran itu ditargetkan mampu mengalirkan 31m3/detik.
Seluruh saluran pun, ucap Adang, akan dikembalikan ke lebar semula yang rata-rata lebar bawahnya mencapai 18 meter. “Tarum Barat itu gunanya untuk irigasi, penyediaan air baku untuk Karawang, Bekasi, dan Jakarta. Air baku itu bisa untuk air minum dan bisa untuk air industri,” imbuhnya. (A-160/A-88)***
Sumber: pikiran-rakyat.com
https://www.jabarmedia.com/2013/05/tarum-barat-sepanjang-53-km-akan-direhab-dengan-dana-adb/?amp